proposal PKD

| Selasa, 20 Mei 2014

A.    Dasar Pemikiran
Asslamu’alaikum Wr. Wb                      
Dengan mengucap "Bismillahirrohmaanirrohiim", marilah kita mulai melangkahkan kaki di atas bumi yang suci dan senantiasa membawa nilai kebenaran dalam gerakan, dan merekatkan persatuan untuk merealisasikan nafas perjuangan.
Saat didirikan PMII merupakan bagian integral dari organisasi NU. PMII dilahirkan sebagai sayap mahasiswa NU disamping GP Ansor disayap pemuda, muslimat disayap ibu-ibu, Fatayat disayap remaja putri dan IPNU/IPPNU disayap pelajar, SARBUMUSI disayap buruh dan LESBUMI disayap seni. Maka keterlibatan PMII dimasa-masa awal berdirinya sebagai penyokong NU adalah sebuah keharusan.
Pada tahun 1974 ketika NU dipaksakan melakukan fungsi bersama partai-partai Islam lain dalam PPP. Deklarasi Independensi Murnajati-Malang juga merupakan pilihan sejarah yang sangat relepan dengan tegas. PMII menyatakan Independen dari NU karena PMII memang harus menegaskan vissinya sebagai organisasi yang lepas dari kepentingan partai politik demikian pula, deklarasi interdependesi pada dekade 1980, yang menegaskan kesaling ketergantungan PMII-NU adalah bukti bahwa PMII tidak adakan dapat meninggalkan komitmennya terhadap jama’ah nahdliyyin. Perdebatan tentang pola dependensi-indepedensi-interdependensi ini mulai berhenti.
Melihat realita sosial yang ada dalam masyarakat, arus plural sering kali menjadi alasan perpecahan dalam masyarakat, hal ini tidak terlepas dari ombak besar globalisasi yang menjadi ruh dari berbagai sentiment Class social yang mengobrak-abrik dan memberikan sekat yang tebal didalamnya sehingga dapat menghilangkan kearifan local yang ada didalamnya. Hal ini akan terjadi jika masyarakat tidak mempunyai kesiapan mental,intelektual yang didukung dengan kreatifitas dan skill dalam kerangka keteguhan iman dan taqwa. Tidak menutup kemungkinan permasalahan –permasalahan sosial yang demikian ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat bahwa perbedaan adalah suatu kekuatan yang maha dahsyat jika didukung dengan rasa persatuan dan kesatuan untuk meraih cita-cita ideal bangsa.
Mahasiswa secara umum berposisi dan mempunyai kapasitas serta tanggungjawab yang besar untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi, mahasiswa harus mengambil langkah-langkah strategis untuk membentuk masyarakat yang madany dan berkeadilan, mengingat hal tersebut maka, PMII sebagai salah satu organ kemahasiswaan mempunyai sebuah inisiatif dan gagasan besar untuk berupaya menjadi motor penggerak bagi seluruh organ-organ kemahasiswaan dengan tujuan menyatukan visi dan misi gerakan mahasiswa sebagai langkah penyadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan visi yang menjadi satu kekuatan dan sebagai perisai bagi masyarakat secara umum, selain itu hal ini akan memberikan keteladanan dan memberikan masyarakat suatu rangsangan agar dapat berjalan bersama-sama kearah persatuan antar ras,agama dan class sosial yang ada.
PMII juga tetap menjaga eksistensi gerakannya dan menjadikan pluralisme sebagai motifator yang senantiasa memacu gerak langkah organisasi dan persaingan sehat demi menciptakan kualitas organisasi dan kepentingan bersama untuk mempertahankan kearifan lokal (local wisdom).
 Merujuk pada beberapa hal di atas, maka dalam acara Rapat Kerja pengurus PMII komisariat STAI As-shidddiqiyah  OKI masa kidmat 2013-2014 yang dirangkai dengan orasi pergerakan, temu alumni dan dilanjutkan rapat kerja satu periode kedepan mengambil tema "Mencetak Kader Yang  Militan dan Loyal Sesuai Tuntunan Ahlisunnah Wal Jama’ah ", dengan demikian diharapkan pengurus PMII komisariat STAI As-shidddiqiyah  OKI dalam satu periode kedepan dapat merealisasikan hal-hal tersebut. Momentum Pelatihan Kader Dasar (PKD) ini dijadikan sebagai wadah sosialisasi serta penyatuan visi, misi organisasi yang mengacu pada nilai dasar pergerakan (NDP) PMII dan mempunyai sebuah tujuan yaitu untuk mencapai citra diri mahasiswa yang ulul albab.
B.     Bentuk Kegiatan
PKD ini di selenggarakan oleh Pengurus Komisariat STAI As-shiddiqiyah dalam bentuk pendekatan partisipatoris yang menekankan keaktifan peserta untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan gagasannya sesuai materi yang di berikan.
Bentuk kegiatan  Antara lain :
1.            Ceramah / Presentasi
2.            Dialog
3.            Diskusi Kelompok
4.            Pleno diskusi kelompok
5.            Partisipatoris

C.    Tema Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan berupa “Pelatihan Kader Dasar (PKD) Kegiatan ini mengambil sebuah tema "Mencetak Kader Yang  Militan dan Loyal Sesuai Tuntunan Ahlisunnah Wal Jama’ah ".
D.    Landasan Kegiatan
Kegiatan ini berlandaskan pada:
         Pancasila dan UUD 1945
         AD/ART PMII

E.     Landasan dan Tujuan Kegiatan

v  KADER  berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas berarti orang yang mampu menjalankan amanat, memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian, pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu organisasi. Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung kontinyuitas sebuah organisasi.
Di PMII sebutan kader disandang oleh anggota yang telah mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD). Namun secara utuh, kader adalah mereka yang telah tuntas dalam mengikuti seluruh Pengkaderan Formal, terujidalam Pengkaderan Informal dan memiliki bekal melalui Pengkaderan Non Formal. Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi dapat tetap terjaga, melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan PMII hingga paripurna.

v  PENGKADERAN berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan, capaian, situasi dan kebutuhan tertentu, yang memungkinkan seorang kader dapat mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, moral dan sosialnya. Sehingga, kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan sekarang dan mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang diidealkan, nilai-nilai yang diyakini serta misi perjuangan yang diemban.

v  SISTEM PENGKADERAN PMII  adalah totalitas upaya pembelajaran yang dilakukan secara terarah, terencana, sistemik, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi, mengasah kepekaan, melatih sikap, memperkuat karakter, mempertinggi harkat dan martabat, memperluas wawasan, dan  meningkatkan kecakapan insan-insan pergerakan agar menjadi manusia yang muttaqin, beradab, berani, santun, cerdik-cendekia, berkarakter, terampil, loyal, peka, mampu dan gigih menjalankan roda organisasi dalam segala upaya pencapaian cita-cita dan tujuan perjuangannya.
Sistem Pengkaderan PMII mengenal tiga bentuk pengkaderan yang berkait satu dengan yang lain yaitu Pengkaderan Formal (MAPABA, PKD, PKL), Pengkaderan Informal dan Pengkaderan Non-Formal (pelatihan-pelatihan).Secara bersama-sama, ketiganya terpadu dengan suasana dan kebiasaan sehari-hari di lingkungan PMII yang memiliki andil menentukan dalam proses pengkaderan.
Karena diorientasikan untuk membentuk serta mengembangkan karakter, sikap, etika, produktivitas dan kreatifitas para kader, maka pengkaderan bisa dikategorikan sebagai aktivitas asasi dan sekaligus profetik. Terutama dalam upayanya mewujudkan misi, peran dan fungsi dalam kehidupan pribadi dan organisasi serta kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pengkaderan PMII juga merupakan sarana “perkaderan gerakan sosial”, yakni pembelajaran sosial atau pendidikan “politik gerakan” yang sistemik, terarah dan kontinyu. Melalui pengkaderan, insan-insan pergerakan diperluas pengetahuan dan wawasannya, ditempa keberanian dan karakternya, dikembangkan potensi dan kemampuan dirinya, dipupuk kemandiriannya, serta diasah kesadaran, kepekaan, kehendak dan kecakapan (“life-skill”, gerak dan ‘naluri petarung”) sosialnya.

v  Pelatihan Kader Dasar (PKD) adalah fase kedua penanaman nilai-nilai dan pembentukan militansi Mahasiswa untuk menjadi kader PMII. Dengan mengikuti PKD, secara formal seorang anggota telah syah menjadi Kader PMII setelah mengikuti pengkaderan formal yaitu PKD dan follow up–Nya. PKD merupakan  fase awal setelah megikuti Masa Pengenalan Anggota Baru (MAPABA) dalam pengkaderan formal PMII. Secara umum PKD bertujuan membentuk kader Mujahid yakni kader militan dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai pergerakan. Untuk seterusnya,  kualfikasi Mujtahid ditandai bagaimana seorang kader :
a.       Siap untuk memberikan/mewakafkan dirinya bagi kepentingan pergerakan.
b.      Memiliki pengetahuan teoritik dan pengetahuan lapangan yang mempuni.
c.       Memiliki kemampuan dan keterampilan berorganisasi.
d.      Menciptakan kader yang mujahid yang kritis terhadap fenomena sosial.
e.       Menata paradigma kader pergerakan
f.       Menumbuhkan kesadaran kader terhadap tanggungjawab sosial dan akademik.

F.     Penyelenggara
Pelatihan Kader Dasar (PKD)  ini diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat  Pergerakan Mahasiswa Islam As-shiddiqiyah.
G.    Model Pendekatan
Pelatihan Kader Dasar (PKD) diselenggarakan bagi mahasiswa yang beritikad ingin menjadi Kader PMII Mujtahid. Untuk itu secara umum dalam PKD digunakan pendekatan partisipatoris yang menekankan keaktifan peserta untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan gagasan sesuai materi yang diberikan.
H.    Peserta PKD
Peserta PKD pada kegiatan ini terdiri dari seluruh Komisariat yang ada di wilayah Provinsi Sumsel dengan delegasi peserta maksimal 10 orang dan Biaya registrasi Rp. 100.000 dan setiap membawa makalah dengan tema  “ Keislaman & PMII “ (Terlampir).
I.       Sumber Dana
a.              Kas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.
b.              Ponsorship
c.              Donatur yang tidak terikat


J.        Waktu dan Tempat
Pelatihan kader dasar ini akan diselenggarakan  Pada :
Hari               : Jum’at s/d Minggu
Tanggal       : 04 April s/d 06 April 2014
Tempat       : Aula STAI As-shiddiqiyah, Lubuk Seberuk, Kec. Lempuing Jaya, Kab. OKI
K.    Angaran Dana (Terlampir)
L.     Susuna Pengurus Pantia Pelaksana (Terlampir)
M.   Penutup
Proposal ini kami susun sebagai acuan penyelenggaraan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Besar harapan kami melalui agenda ini akan terjalin komunikasi dan kerja sama yang lebih baik antara PMII dengan berbagai pihak. Dukungan dari semua pihak menjadi kunci bagi kesuksesan acara ini, bukan saja bagi Keluarga Besar PMII melainkan bagi seluruh elemen dan masyarakat OKI kini dan masa yang akan datang.
Wallahul Muwafieq Illaa Aqwith Tharieq
Wassalamu’ alaikum Wr Wb
Ogan Komering Ilir,    Maret 2014
Mengetahui,
Panitia Pelaksanaan Pelatiha Kader Dasar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Muhammad Muklis
Ketua


Ali Ikhwan
sekretaris

Pengurus
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Komisariat STAI As-shiddiqiyah

Ridwan
Ketua


Juniska
sekretaris












Lampiran-Lampiran

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲