A.
Dasar Pemikiran
Asslamu’alaikum
Wr. Wb
Dengan mengucap
"Bismillahirrohmaanirrohiim", marilah kita mulai melangkahkan kaki di
atas bumi yang suci dan senantiasa membawa nilai kebenaran dalam gerakan, dan
merekatkan persatuan untuk merealisasikan nafas perjuangan.
Saat didirikan PMII merupakan bagian integral
dari organisasi NU. PMII dilahirkan sebagai sayap mahasiswa NU disamping GP
Ansor disayap pemuda, muslimat disayap ibu-ibu, Fatayat disayap remaja putri
dan IPNU/IPPNU disayap pelajar, SARBUMUSI disayap buruh dan LESBUMI disayap
seni. Maka keterlibatan PMII dimasa-masa awal berdirinya sebagai penyokong NU
adalah sebuah keharusan.
Pada tahun 1974 ketika NU dipaksakan melakukan
fungsi bersama partai-partai Islam lain dalam PPP. Deklarasi Independensi Murnajati-Malang
juga merupakan pilihan sejarah yang sangat relepan dengan tegas. PMII
menyatakan Independen dari NU karena PMII memang harus menegaskan vissinya
sebagai organisasi yang lepas dari kepentingan partai politik demikian pula,
deklarasi interdependesi pada dekade 1980, yang menegaskan kesaling
ketergantungan PMII-NU adalah bukti bahwa PMII tidak adakan dapat meninggalkan
komitmennya terhadap jama’ah nahdliyyin. Perdebatan tentang pola
dependensi-indepedensi-interdependensi ini mulai berhenti.
Melihat realita sosial yang ada
dalam masyarakat, arus plural sering kali menjadi alasan perpecahan dalam
masyarakat, hal ini tidak terlepas dari ombak besar globalisasi yang menjadi
ruh dari berbagai sentiment Class social yang mengobrak-abrik dan memberikan
sekat yang tebal didalamnya sehingga dapat menghilangkan kearifan local yang
ada didalamnya. Hal ini akan terjadi jika masyarakat tidak mempunyai kesiapan
mental,intelektual yang didukung dengan kreatifitas dan skill dalam kerangka
keteguhan iman dan taqwa. Tidak menutup kemungkinan permasalahan –permasalahan
sosial yang demikian ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat bahwa
perbedaan adalah suatu kekuatan yang maha dahsyat jika didukung dengan rasa
persatuan dan kesatuan untuk meraih cita-cita ideal bangsa.
Mahasiswa secara umum berposisi dan
mempunyai kapasitas serta tanggungjawab yang besar untuk menyelesaikan
permasalahan sosial yang terjadi, mahasiswa harus mengambil langkah-langkah
strategis untuk membentuk masyarakat yang madany dan berkeadilan, mengingat hal
tersebut maka, PMII sebagai salah satu organ kemahasiswaan mempunyai sebuah
inisiatif dan gagasan besar untuk berupaya menjadi motor penggerak bagi seluruh
organ-organ kemahasiswaan dengan tujuan menyatukan visi dan misi gerakan mahasiswa
sebagai langkah penyadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan visi yang
menjadi satu kekuatan dan sebagai perisai bagi masyarakat secara umum, selain
itu hal ini akan memberikan keteladanan dan memberikan masyarakat suatu
rangsangan agar dapat berjalan bersama-sama kearah persatuan antar ras,agama
dan class sosial yang ada.
PMII juga tetap menjaga eksistensi
gerakannya dan menjadikan pluralisme sebagai motifator yang senantiasa memacu
gerak langkah organisasi dan persaingan sehat demi menciptakan kualitas
organisasi dan kepentingan bersama untuk mempertahankan kearifan lokal (local
wisdom).
Merujuk
pada beberapa hal di atas, maka dalam acara Rapat Kerja pengurus PMII
komisariat STAI As-shidddiqiyah OKI masa
kidmat 2013-2014 yang dirangkai dengan orasi pergerakan, temu alumni dan
dilanjutkan rapat kerja satu periode kedepan mengambil tema "Mencetak
Kader Yang Militan dan Loyal Sesuai
Tuntunan Ahlisunnah Wal Jama’ah ", dengan demikian diharapkan pengurus
PMII komisariat STAI As-shidddiqiyah OKI
dalam satu periode kedepan dapat merealisasikan hal-hal tersebut. Momentum
Pelatihan Kader Dasar (PKD) ini dijadikan sebagai wadah sosialisasi serta
penyatuan visi, misi organisasi yang mengacu pada nilai dasar pergerakan (NDP)
PMII dan mempunyai sebuah tujuan yaitu untuk mencapai citra diri mahasiswa yang
ulul albab.
B.
Bentuk Kegiatan
PKD ini di selenggarakan oleh
Pengurus Komisariat STAI
As-shiddiqiyah dalam bentuk
pendekatan partisipatoris yang menekankan keaktifan peserta untuk mengungkapkan
pengalaman, pengetahuan dan gagasannya sesuai materi yang di berikan.
Bentuk kegiatan Antara lain :
1.
Ceramah
/ Presentasi
2.
Dialog
3.
Diskusi
Kelompok
4.
Pleno
diskusi kelompok
5.
Partisipatoris
C.
Tema Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan berupa
“Pelatihan Kader Dasar (PKD) Kegiatan ini mengambil sebuah tema "Mencetak Kader Yang Militan dan Loyal Sesuai Tuntunan Ahlisunnah
Wal Jama’ah ".
D.
Landasan Kegiatan
Kegiatan ini berlandaskan pada:
•
Pancasila
dan UUD 1945
•
AD/ART
PMII
E.
Landasan dan Tujuan Kegiatan
v KADER berasal dari bahasa Yunani cadre yang
berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas berarti orang yang mampu
menjalankan amanat, memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian, pemegang
tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu
organisasi. Kader adalah ujung tombak sekaligus tulang punggung
kontinyuitas sebuah organisasi.
Di
PMII sebutan kader disandang oleh anggota yang telah mengikuti Pelatihan Kader
Dasar (PKD). Namun secara utuh, kader adalah mereka yang telah tuntas dalam
mengikuti seluruh Pengkaderan Formal, terujidalam Pengkaderan
Informal dan memiliki bekal melalui Pengkaderan Non Formal.
Dari mereka bukan saja diharapkan eksistensi organisasi dapat tetap terjaga,
melainkan juga diharapkan kader tetap akan membawa misi gerakan PMII hingga
paripurna.
v PENGKADERAN berarti proses bertahap dan terus-menerus sesuai tingkatan,
capaian, situasi dan kebutuhan tertentu, yang memungkinkan seorang kader dapat
mengembangkan potensi akal, kemampuan fisik, moral dan sosialnya. Sehingga,
kader dapat membantu orang lain dan dirinya sendiri untuk memperbaiki keadaan
sekarang dan mewujudkan masa depan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita yang
diidealkan, nilai-nilai yang diyakini serta misi perjuangan yang diemban.
v SISTEM PENGKADERAN PMII adalah totalitas upaya pembelajaran yang dilakukan secara terarah,
terencana, sistemik, terpadu, berjenjang dan berkelanjutan untuk mengembangkan
potensi, mengasah kepekaan, melatih sikap, memperkuat karakter, mempertinggi
harkat dan martabat, memperluas wawasan, dan meningkatkan kecakapan
insan-insan pergerakan agar menjadi manusia yang muttaqin, beradab,
berani, santun, cerdik-cendekia, berkarakter, terampil, loyal, peka, mampu dan
gigih menjalankan roda organisasi dalam segala upaya pencapaian cita-cita dan tujuan
perjuangannya.
Sistem
Pengkaderan PMII mengenal tiga bentuk pengkaderan yang berkait satu dengan yang
lain yaitu Pengkaderan Formal (MAPABA, PKD, PKL), Pengkaderan Informal dan
Pengkaderan Non-Formal (pelatihan-pelatihan).Secara bersama-sama, ketiganya
terpadu dengan suasana dan kebiasaan sehari-hari di lingkungan PMII yang
memiliki andil menentukan dalam proses pengkaderan.
Karena
diorientasikan untuk membentuk serta mengembangkan karakter, sikap, etika,
produktivitas dan kreatifitas para kader, maka pengkaderan bisa dikategorikan
sebagai aktivitas asasi dan sekaligus profetik. Terutama dalam upayanya
mewujudkan misi, peran dan fungsi dalam kehidupan pribadi dan organisasi serta
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pengkaderan PMII juga merupakan
sarana “perkaderan gerakan sosial”, yakni pembelajaran sosial atau pendidikan
“politik gerakan” yang sistemik, terarah dan kontinyu. Melalui pengkaderan,
insan-insan pergerakan diperluas pengetahuan dan wawasannya, ditempa keberanian
dan karakternya, dikembangkan potensi dan kemampuan dirinya, dipupuk
kemandiriannya, serta diasah kesadaran, kepekaan, kehendak dan kecakapan (“life-skill”,
gerak dan ‘naluri petarung”) sosialnya.
v Pelatihan Kader Dasar (PKD) adalah fase kedua penanaman nilai-nilai dan
pembentukan militansi Mahasiswa untuk menjadi kader PMII. Dengan
mengikuti PKD, secara formal seorang anggota telah syah
menjadi Kader PMII setelah mengikuti pengkaderan formal
yaitu PKD dan follow up–Nya. PKD merupakan fase awal setelah megikuti Masa Pengenalan
Anggota Baru (MAPABA) dalam pengkaderan formal PMII. Secara
umum PKD bertujuan membentuk kader Mujahid yakni
kader militan dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai pergerakan. Untuk
seterusnya, kualfikasi Mujtahid ditandai bagaimana
seorang kader :
a.
Siap
untuk memberikan/mewakafkan dirinya bagi kepentingan pergerakan.
b.
Memiliki
pengetahuan teoritik dan pengetahuan lapangan yang mempuni.
c.
Memiliki
kemampuan dan keterampilan berorganisasi.
d.
Menciptakan
kader yang mujahid yang kritis terhadap fenomena sosial.
e.
Menata
paradigma kader pergerakan
f.
Menumbuhkan
kesadaran kader terhadap tanggungjawab sosial dan akademik.
F.
Penyelenggara
Pelatihan
Kader Dasar (PKD) ini diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat
Pergerakan Mahasiswa Islam As-shiddiqiyah.
G.
Model
Pendekatan
Pelatihan
Kader Dasar (PKD) diselenggarakan bagi mahasiswa yang beritikad ingin
menjadi Kader PMII Mujtahid. Untuk itu secara umum
dalam PKD digunakan pendekatan partisipatoris yang menekankan
keaktifan peserta untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan gagasan
sesuai materi yang diberikan.
H.
Peserta PKD
Peserta PKD pada kegiatan
ini terdiri dari seluruh Komisariat yang ada di wilayah Provinsi Sumsel dengan delegasi peserta maksimal 10
orang dan Biaya
registrasi Rp. 100.000 dan setiap membawa makalah dengan tema “ Keislaman & PMII “ (Terlampir).
I.
Sumber Dana
a.
Kas Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia.
b.
Ponsorship
c.
Donatur
yang tidak terikat
J.
Waktu
dan Tempat
Pelatihan kader dasar ini akan diselenggarakan
Pada :
Hari : Jum’at
s/d Minggu
Tanggal : 04 April s/d 06 April 2014
Tempat :
Aula STAI As-shiddiqiyah, Lubuk Seberuk, Kec. Lempuing Jaya, Kab. OKI
K.
Angaran
Dana (Terlampir)
L.
Susuna
Pengurus Pantia Pelaksana (Terlampir)
M.
Penutup
Proposal ini
kami susun sebagai acuan penyelenggaraan Pelatihan Kader Dasar (PKD) Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Besar harapan kami melalui agenda ini akan
terjalin komunikasi dan kerja sama yang lebih baik antara PMII dengan berbagai
pihak. Dukungan dari semua pihak menjadi kunci bagi kesuksesan acara ini, bukan
saja bagi Keluarga Besar PMII melainkan bagi seluruh elemen dan masyarakat OKI
kini dan masa yang akan datang.
Wallahul Muwafieq Illaa Aqwith Tharieq
Wassalamu’ alaikum Wr Wb
Ogan Komering Ilir, Maret 2014
Mengetahui,
Panitia Pelaksanaan Pelatiha Kader Dasar
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
|
||
Muhammad Muklis
Ketua
|
|
Ali Ikhwan
sekretaris
|
Pengurus
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
Komisariat STAI As-shiddiqiyah
|
||
Ridwan
Ketua
|
|
Juniska
sekretaris
|
Lampiran-Lampiran
0 komentar:
Posting Komentar